Pembangunan
lokal belajar yang sedang dicor ini berangkat dari keprihatinan pengurus
Yayasan dengan sempitnya kelas yang ada, sementara jumlah murid membludak
pada beberapa tahun terakhir ini. Sungguh merupakan tugas yang berat bagi
pengurus Yayasan untuk bisa menyediakan tempat yang belajar bagi santri,
dikarenakan minimnya pemasukan Yayasan. Sementara komitmen awal dari pihak
Yayasan adalah terwujudnya lembaga pendidikan pesantren yang biayanya
terjangkau bagi warga JABODETABEK dan sekitarnya. Sementara dalam pembangunan
lokal ini menelan biaya ratusan juta. Pengurus Yayasan berkeyakinan bahwa jika
kita lurus dalam niat kita dan ada kemauan yang kuat, maka Allah Ta’ala
memberikan jalan untuk mewujudkan kebaikan ini. Dengan izin Allah Ta’ala,
terkumpul dana dari berbagai elemen(dari usaha pesantren dan dari sumbangan
dari beberapa ikhwah) yang al Hamdulillah bisa digunakan untuk pembangunan ini.
Tanggal
24 & 25 Dzulqo’dah Merupakan hari yang sangat bersejarah bagi santri pondok
pesantren Darul Sunnah al Atsary. Pada dua hari tersebut diadakan kerja bakti
pengecoran lokal untuk kelas seluas 200 M.
Kerja bakti tersebut melibatkan seluruh elemen dalam jajaran warga
pondok pesantren. Bahkan dari direktur pondok pesantren(ust. Abu Wafa) dan
pembina Yayasan(Ust. Fadholi) juga andil dalam kegiatan ini. Para pengurus
pesantren pada jajaran ring satu sengaja ikut dalam kegiatan kerja bakti ini,
karena mereka yakin bahwa kerja bakti ini bernilai pahala yang cukup besar
dihadapan Allah Ta’ala. Jika dilakukan dengan ikhlas insyAllah setiap huruf al
Qur’an dan setiap detik yang digunakan santri untuk belajar, maka pahalanya
juga akan dirasakan oleh orang yang andil dalam pembangunan gedung ini.
Pengurus
Pesantren rutin menerjunkan santri dalam kegiatan kerja bakti di pesantren
karena diharapkan tertanam pada diri mereka karakter siap mengorbankan segala
apa yang mereka miliki demi tegakknya dienul Islam. Pihak pesantren juga
menyadari bahwa dalam pendidikan, target yang diharapkan dicapai bukan hanya
berapa banyak juz al Qur’an dan berapa banyak hadist yang mereka hafalkan, akan
tetapi bagaimana aplikasi dari perintah-perintah yang terkandung di dalamnya
pada kehidupan keseharian. Harapannya ketika mereka lulus mereka menjadi
manusia yang siap terjun ke kancah dakwah dan bisa mewarnai masyarakat menuju
tatanan masyarakat yang sesuai dengan al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya.
Berikut Ini Galeri Pengecoran Kelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar